Binance Mengajukan Mosi Untuk Membatalkan Gugatan SEC

Binance, Binance.US, dan Changpeng Zhao (CZ), CEO Binance, telah bersama-sama mengajukan mosi untuk membatalkan gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) pada bulan Juni. Gugatan tersebut menuduh bahwa bursa mata uang kripto Binance dan afiliasinya secara tidak sah mendaftarkan sekuritas yang tidak terdaftar dalam bentuk berbagai mata uang kripto untuk diperdagangkan dan diinvestasikan oleh investor AS. Dalam pengajuannya ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat, para tergugat berpendapat bahwa klaim SEC tidak masuk akal dan bahwa regulator berusaha untuk menegaskan otoritas atas industri cryptocurrency secara retroaktif.

Inti dari argumen para tergugat berkisar pada dugaan kewenangan SEC yang melampaui batas. Mereka berpendapat bahwa SEC belum memberikan pedoman peraturan yang jelas untuk sektor mata uang kripto, namun berusaha untuk memaksakan tanggung jawab atas penjualan aset kripto sejak Juli 2017. Hal ini, menurut mereka, terjadi sebelum SEC menawarkan panduan publik tentang mata uang kripto, sehingga membuat dasar gugatan menjadi goyah. Tim hukum Binance dan CZ menyatakan bahwa gugatan SEC tidak didasarkan pada undang-undang sekuritas yang ada.

Salah satu poin penting dari perdebatan ini adalah interpretasi luas SEC tentang apa yang dimaksud dengan "kontrak investasi". Para tergugat berpendapat bahwa agensi tersebut mendefinisikan istilah ini terlalu luas, mencakup hampir semua aset dan transaksi kripto sebagai sekuritas. Langkah ini, menurut mereka, menyalahartikan undang-undang sekuritas karena berlaku untuk aset kripto dan mendistorsi teks legislatif.

Pengajuan ini juga mengangkat isu "doktrin pertanyaan utama", sebuah keputusan Mahkamah Agung yang menyarankan badan-badan federal untuk menunggu otoritas Kongres ketika berhadapan dengan masalah ekonomi atau politik yang signifikan. Para terdakwa berpendapat bahwa sejak 2019, Kongres telah mempertimbangkan berbagai proposal untuk membuat kerangka kerja yang koheren untuk aset kripto dan platform perdagangannya. Namun, tidak satu pun dari proposal ini yang akan memberikan yurisdiksi regulasi tunggal atas industri kripto kepada SEC. Meskipun demikian, SEC telah melanjutkan gugatan tersebut, mengklaim pelanggaran terhadap Binance Holdings Limited (BHL) dan Changpeng Zhao.

Pertarungan hukum seputar otoritas SEC atas aset digital telah memecah belah pengadilan. Beberapa hakim percaya bahwa Kongres perlu memperjelas perlakuan regulasi terhadap mata uang kripto, sementara yang lain berpendapat bahwa kripto tidak cukup signifikan untuk menjamin tindakan tersebut. Sementara Komite Jasa Keuangan DPR telah memajukan rancangan undang-undang khusus kripto untuk pemungutan suara di DPR, nasib rancangan undang-undang ini di Senat masih belum pasti.

Dalam pengajuan terpisah pada hari yang sama, Binance.US (secara hukum dikenal sebagai BAM Trading Services Inc.), afiliasi Binance di Amerika, juga meminta agar tuntutan terhadapnya dibatalkan. Tuntutan SEC terhadap Binance dan afiliasinya mengikuti tindakan serupa yang dilakukan oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC), yang menggugat Binance karena gagal mendaftar dan melanggar pedomannya. Tindakan regulasi ini berdampak signifikan pada aktivitas perdagangan di Binance.US, dengan volume perdagangan harian anjlok lebih dari 98% sejak September 2022. Sebagai tanggapan, Binance.US memberhentikan 30% dari tenaga kerjanya yang tersisa pada 13 September, dengan presiden dan CEO-nya, Brian Shroder, meninggalkan perusahaan.