Tether telah mengambil tindakan dengan membekukan dana di 32 alamat mata uang kripto terkait dengan dugaan kegiatan terorisme dan peperangan di Israel dan Ukraina.

Keputusan ini muncul sebagai hasil dari kolaborasi Tether dengan Biro Nasional Israel untuk Pendanaan Terorisme (NBCTF) untuk memerangi potensipenyalahgunaan mata uang kripto dalam mendanai aktivitas ilegal.

Tindakan ini menggarisbawahi keterlibatan industri cryptocurrency yang semakin meningkat dalam mencegah transaksi keuangan ilegal.

Hal ini juga sejalan dengan tren yang lebih luas dari para pemain utama dalam industri ini yang secara aktif terlibat dengan lembaga penegak hukum untuk meningkatkan keamanan dan akuntabilitas.

Ketika Tether membekukan dompet, ia membatasi kemampuan untuk mentransfer dana ("kirim USDT") dari dompet tersebut sampai pembekuan dicabut.

Nilai total dana yang dibekukan di 32 alamat tersebut mencapai $873.118.

NBCTF juga telah memposting pada tanggal 16 Oktober tentang "aliran stablecoin USD ke akun Tron" yang dilaporkan dikendalikan oleh kelompok-kelompok teroris yang disebutkan di bawah ini.

Perusahaan yang Berupaya Membekukan Akun Terkait

Perlu dicatat bahwa ini bukanlah kejadian yang terisolasi dalam ruang lingkup mata uang kripto.

Binance juga telah bekerja sama dengan pihak berwenang Israel .

Mereka baru-baru ini membekukan akun mata uang kripto yang terkait dengan kelompok Hamas yang secara efektif mengganggu sumber daya keuangan mereka.

Selain itu, kerja sama Binance telah menghasilkan penyitaan 190 akun yang terkait dengan kegiatan teroris Islam.

Upaya kolaboratif ini menyoroti potensi teknologi blockchain dalam melacak dan menelusuri transaksi, sebuah kemampuan yang sering disalahpahami oleh para kritikus.

CEO Tether yang baru diangkat, Paolo Ardoino menekankan bahwa mata uang kripto adalah salah satu aset yang paling mudah dilacak karena pencatatan permanen setiap transaksi di blockchain:

Tether tetap berkomitmen untuk mempromosikan penggunaan teknologi blockchain yang bertanggung jawab dan berdiri sebagai pertahanan yang kuat terhadap kejahatan dunia maya. Kami sangat menantikan kolaborasi yang berkelanjutan dengan lembaga penegak hukum global sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keamanan global dan integritas keuangan;

Transparansi ini meninggalkan jejak digital yang dapat mengungkap aktivitas terlarang, sehingga menyulitkan pihak-pihak yang melakukan kesalahan untuk menyembunyikan tindakan mereka.

Operasi Tether baru-baru ini menunjukkan efektivitas kemitraan antara perusahaan mata uang kripto dan badan pengatur.

Selain dana signifikan yang terkait dengan terorisme, Tether melaporkan telah mencegah penyalahgunaan $835 juta dalam berbagai aktivitas terlarang.

Selain itu, kolaborasi Tether dengan berbagai agensi di 19 yurisdiksi, termasuk negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Tiongkok, memperkuat reputasinya sebagai entitas yang bertanggung jawab dalam sektor mata uang kripto.