SEC Memperluas Investigasi dengan Kolaborasi Korea Selatan

Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah memperkuat pengawasannya terhadap Terraform Labs denganmembentuk kemitraan dengan pemerintah Korea Selatan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk menambah kumpulan bukti yang ada mengenai operasi Terraform Labs.

Terraform Labs, entitas yang bertanggung jawab atas blockchain Terra dan stablecoin Terra USD, saat ini sedang menghadapi pemeriksaan intensif menyusul pengungkapan manipulasi pasar kripto dan transaksi curang yang muncul selama investigasi.

Menanggapi sifat ekspansif dari kasus ini, Hakim Distrik Jed Rakoff telah mengabulkan mosi SEC untuk berkolaborasi dengan Korea Selatan.

Upaya bersama ini bermaksud untuk menggali lebih dalam tentang Terraform Labs dan menginterogasi Daniel Shin, salah satu pendiri Terraform Labs.

Keputusan untuk menyelaraskan upaya investigasi dengan Korea Selatan muncul setelah laporan terbaru dari Bloomberg.

Laporan tersebut menyoroti niat SEC untuk mendapatkan bukti berharga dari Chai Corp, sebuah perusahaan jasa keuangan Korea Selatan yang dimiliki oleh Shin.

Shin mendirikan Chai Corp pada awal 2019 dan mempertahankan hubungan simbiosis dengan Terraform Labs, berbagi sumber daya, data, dan fasilitas. Menariknya, kemitraan antara kedua entitas ini diputuskan pada tahun 2020.

Alasan di balik pembubaran ini telah muncul sebagai aspek penting dari penyelidikan SEC yang sedang berlangsung.

Pada tahun 2022, SEC memulai tindakan hukum terhadap Terra dan mantan CEO dan Co-foundernya, Kwon Do-Hyung.

Badan pengawas menegaskan bahwa runtuhnya Terra diperburuk oleh tindakan Do Kwon dan bukan karena fluktuasi pasar.

Diduga, Do Kwon mendalangi skema mata uang kripto ilegal yang mengakibatkan kerugian besar sebesar $40 miliar dalam aset mata uang kripto.

Terraform Labs tetap menyangkal melakukan tindakan yang salah dalam transaksi mata uang kripto.

Shin mendapati dirinya menghadapi berbagai tuduhan penipuan.

Tuduhan ini menunjukkan kesadarannya akan skema Terraform dan perannya dalam menyembunyikan risiko yang terkait dengan investasi dalam platform cryptocurrency yang gagal.