Menurut Cointelegraph, pemerintah Kenya berencana untuk meluncurkan sistem identifikasi digitalnya pada bulan Desember 2023 setelah periode pengujian yang akan memakan waktu beberapa bulan ke depan. Presiden Kenya, William Ruto, mengumumkan bahwa ID digital telah menjadi masalah besar bagi negara tersebut dan sekarang sedang dalam tahap uji coba. ID digital akan diperkenalkan bersamaan dengan Maisha Namba, sebuah sistem nomor identifikasi pribadi seumur hidup yang diberikan kepada warga negara Kenya pada saat pendaftaran. Sistem ID gabungan ini bertujuan untuk membantu mendigitalisasi pendaftaran dan memberikan akses yang lebih cepat kepada warga negara ke sumber daya negara, pendidikan, dan medis. Julius Bitok, Sekretaris Utama Layanan Imigrasi dan Warga Negara, menjelaskan pada bulan Agustus bahwa sistem identitas digital ini akan memberikan warga negara Kenya cara yang aman dan dapat diandalkan untuk memverifikasi identitas mereka untuk berbagai tujuan, termasuk mengakses layanan pemerintah, membuka rekening bank, dan melakukan perjalanan. Sistem ini juga akan membantu mengurangi penipuan dan korupsi serta meningkatkan efisiensi. Pada bulan September, Bitok mendesak bisnis swasta untuk menggunakan sistem identitas digital, karena sistem ini memungkinkan solusi inovatif seperti mobile banking dan jaringan agen, serta mengubah proses e-commerce. Dia berjanji bahwa pemerintah akan memastikan desain ID digital akan memfasilitasi perdagangan dan memudahkan transaksi bisnis. Pada bulan Juni 2023, Bank Sentral Kenya menyatakan keraguan tentang perlunya menerapkan mata uang digital bank sentral (CBDC) dalam jangka pendek hingga menengah, mengacu pada solusi inovatif lainnya di sekitar ekosistem yang ada yang dapat mengatasi masalah pembayaran di Kenya.